Seperti yang kita ketahui bahwa tak ada seorangpun yang dapat memastikan cara meningkatkan penjualan secara efektif. Namun dengan pola pikir dan juga strategi-strategi jitu dapat membuat sales Anda bisa menjual lebih banyak ataupun bisa mengclosing lebih dari target yang di tentukan.

Menurut Philip Kotler, Penjualan adalah proses sosial yang di dalamnya terdapat perorangan atau kelompok untuk mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan dengan secara bebas untuk menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Nah, dengan prinsip ini akan membantu kita meningkatkan kapasitas sales atau yang sering disebut dengan sales system. Disebut sistem karena bisa di duplikasi oleh siapapun yang menggunakannya dan jika anda tahu ilmunya dapat di ajarkan atau mengajak karyawan lain untuk menggunakan caranya.

Berikut ada 5 sistem yang bisa membuat penjualan meningkat, yaitu:

1. Energi

Secara sederhananya, sales bisa di katakan sebuah proses transfer energi. Ini adalah sistem yang pertama atau dengan kata lain sikap, perilaku dan cara melayani customer sangat berpengaruh besar antara closing dan tidaknya Anda dalam penjualan.

Maka sangatlah penting untuk mengerti dan mengedukasi sales agar memahami bahwa sale is energy dapat dibayangkan jika Anda tidak bersemangat dalam menawarkan produk atau melayani customer yang ada, bukan tidak mungkin lagi bahwa energi negatif Anda akan tertular kepada konsumen yang awalnya sangat bersemangat memasuki toko atau perusahaan Anda.

Dengan kata lain kemampuan persuasi memang perlu di dalam selling, akan tetapi yang lebih diutamakan dalam kesan pertama adalah energi Anda. Misalnya saja jika Anda adalah seseorang yang benar-benar excited dalam berbisnis atau produk yang sedang Anda geluti.

Walaupun Anda diam tetapi Anda dapat menularkan energi positif itu kepada tim yang pada akhirnya mereka sangat senang dengan barang atau produk Anda dan jualanpun akan menjadi lebih sering dan sangat baik karena energi tersebut pula ditularkan kepada konsumen.

2. Seleksi

Pada umumnya seleksi merupakan Suatu proses pemilihan, pencocokan kebutuhan untuk memenuhi syarat, keterampilan dan kualifikasi yang baik begitu pun, dalam penjualan perlu diperhatikan agar tidak terjadi kegagalan disebabkan tidak mampu menyeleksi customer yang menjadi prospek dan non prospek.

Akan tetapi kadang-kadang kita bisa terkecoh dengan penampilan seseorang. Misalnya, saja ketika kita dihadapkan oleh dua customer yang satu berpakian keren datang bawa mobil bagus, kemudian ketika berbicara dengan Anda bisa menyampaikan sesuatu pernyataan atau statement-statement yang keren. Akan tetapi dibalik semuanya mengharapkan diskon dari produk yang mau di beli.

sementara di sisi lain, seorang customer yang memakai celana pendek, bisa dibilang berpenampilan biasa, malah Anda tidak serius melayaninya, tetapi dia adalah prospek Anda dari ilustrasi tersebut artinya kita harus tahu dan mampu menyeleksi customer.

Bahkan bisa di mulai dari awal, pada saat mau membuat iklan harus bisa menyeleksi dengan benar orang yang lihat dengan persentase kemungkinan untuk closingnya besar karena jika tanpa menciptakan seleksi maka kebanyakan ABG-ABG yang memang bukan target market .

Ini salah satu contoh yang sangat-sangat menarik dari sebuah dokter gigi yang memutuskan untuk tidak beriklan dan hanya mau melayani referral, sebut saja beliau adalah Pedilan, seorang dokter yang sangat inspiratif, mahal tapi antri.

Dengan cara ia menyeleksi konsumen yaitu hanya melayani habis-habisan konsumen bagus atau top range, dan tidak mau melayani customer yang kurang bagus. Sedangkan, di sisi lain ternyata di negara Austaralia ini seorang dokter gigi merupakan satu profesi yang sangat sulit untuk mendatangkan konsumen karena tidak boleh marketing dan beliau pun hanya menerima referensi dan jika seseorang tidak bisa menyebutkan nama yang memberikan referensi maka tidak akan di layani.

Tentu saja dengan alasan bahwa orang baik akan merekomendasikan orang baik dan orang jahat berkemungkinan besar merekomendasikan orang jahat juga. Lalu kemudian Pedilan dengan menjalankan bisnis ini akhirnya menjadi selebriti di dokter gigi dan untuk melakukan pelayanan excellent kepada customer, mereka mentransfer energi dengan cara semua karyawan di kasih happiness metter.

Atau dengan kata lain karyawan masuk kerja absennya bukan finger print tetapi dengan how happy you are today? Jika Anda tak bahagia bisa keluar dari kantor atau terapi dulu, dan atau bisa di bicarakan dengan atasan untuk tidak masuk kerja. Itu adalah prinsip Pedilan yaitu bahwa ada happiness culture yang beliau ciptakan.

3. Sistem Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu hal penting yang harus di perhatikan untuk kepuasan pelanggan dan juga agar tidak terjadinya kesalahapahaman yang diakibatkan kurangnya informasi yang didapat. Maka Butuh sistem komunikasi yang bisa mendesain sebuah skrip yang akan membuat karyawan dan customer bisa berkomunikasi dengan baik. Misalnya saja bisa mengkomunikasikan produk Anda di internet, di sosial media, diplatform-platform digital marketing untuk membuat konsumen suka dengan Anda.

Maka dengan Anda merancang komunikasi yang baik dan benar seperti keahlian yang telah di setting agar bisa kelihatan menarik. Akan menunjukkan strategi efektif yang dimiliki untuk menonjolkan dan siapa Anda serta apa kelebihan Anda?

Komunikasi

4. Informasi

Yang keempat adalah informasi. Ini merupakan salah satu hal penting lainnya yang perlu diperhatikan untuk kelangsungan bisnis yang sedang dijalani. Karena informasi yang baik akan sampai tepat sasaran pada customer. Informasi adalah suatu data yang telah diolah dan menjadi berarti bagi para penerimanya. Misalnya informasi detail tentang produk Anda maka akan menjadi sangat bermanfaat bagi customer, dan akhirnya akan menguntungkan. Maka ketika di telepon customer yang ingin tahu lebih detail produk Anda, hindari menggunakan kata-kata yang akan membuat customer kabur.

Misalnya “Bapak/Ibu, bisa langsung ke website kami, disana telah diperbaharui dan lengkap”. Nah, jika Anda tidak informatif dalam menjalankan bisnis, maka closing rate pasti kecil. Energi, seleksi, komunikasi, informasi akan membantu Anda memiliki kemampuan closing yang tinggi.

5. Budaya Kerja

Setiap perusahaan pada umumnya memiliki budaya kerja yang dapat membedakannya dengan perusahaan lainnya dan bisa menjadi sebagai bahan bakar yang akan memancarkan energi. Energinya baik atau buruk tergantung budaya kerjanya. Misalnya saja jika budayanya negatif maka energinya pun pasti negatif.

Atau dalam penjualan, salesman tarik-tarikan customer diakibatkan dari budaya yang tidak bisa saling membantu, tentu akan menimbulkan energi negatif. Sebaliknya, jika menghasilkan hal-hal baik maka ke depannya salesman akan menjadi orang yang baik, ini tidak hanya berlaku untuk face to face tapi juga untuk WA chat, live chat, canvassing, dan berlaku untuk semuanya.

Inti dari semuanya adalah jika Anda tidak tahu cara seleksi, tidak di ajarkan cara berkomunikasi, tidak di ajarkan informasi apa yang harus disampaikan dan tidak membangun budaya sales maka perusahaan akan terkena dampak besar, semoga bermanfaat.

Tom MC Ifle,

Salam pencerahan.

Share This Story, Choose Your Platform!