Dewasa ini, kegiatan bisnis tak bisa dilepas dari penggunaan sosial media. Bagaimana tidak, sekarang apa-apa terjadi di media sosial. Cari info produk ke media sosial, ingin tau visual produk cari ke media sosial, cari tau harga dan macem-macem diskon juga ke media sosial.

Selain jadi saluran pemasaran, media sosial jadi tempat yang harus berhasil dimenangkan setiap pebisnis. Pertanyaannya, bagaimana Anda berhasil memenangkan itu jika kompetitor Anda ada berjuta-juta? Ada caranya, yaitu menjadi viral.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah viral mudah diciptakan? Jawabanya adalah belum tentu.  Menurut temuan Sprout Social, lebih dari 70% pekerja pemasaran mengaku kesulitan mengikuti perubahan tren media sosial.

Lalu bagaimana cara menyiasati tujuan viral itu? Gunakanlah Buzz Marketing.

Buzz marketing

Best Practice Showing Effective Concept Improving Business

Buzz Marketing adalah strategi pemasaran yang berorientasi pada kenaikan awareness sebuah brand. Keefektifan cara ini cukup baik, maka selalu jadi rujukan pebisnis untuk mempromosikan produk yang mereka mau.

Tapi apakah Buzz Marketing masih relevan untuk saat ini? Haruskah suatu brand hanya berfokus pada media sosial sebagai bagian dari saluran pemasaran yang lebih besar? Top Coach Indonesia akan bahas lebih lanjut di artikel ini, yuk simak!

Apa sih Buzz Marketing?

Dalam bahasa kita, Buzz punya arti ‘dengung’. Sedangkan Marketing adalah upaya menguasai pasar lewat berbagai macam strategi. Jadi Buzz Marketing ialah upaya menguasai pasar, dengan menciptakan dengungan informasi tentang produk dan jasa.

Sebenarnya, ini adalah evolusi dari teknik pemasaran tradisional bernama word of mouth. Hanya saja Buzz Marketing beralih menggunakan media sosial, karena kemampuan penyebaran informasinya yang sangat cepat.

Teknik ini wajib dikemas dengan cara yang unik dan memiliki nilai experience. Kenapa begitu? Agar orang-orang yang melihat iklan Anda, ikut terlibat dan memasarkan kembali produk tersebut pada teman, keluarga atau media sosialnya. Sehingga, produk tersebut jadi pembicaraan banyak orang.

Selain itu, kunci dari teknik pemasaran ini adalah value dari produk yang Anda miliki. Semakin tinggi value maka semakin mudah pemasaran berhasil. Jika produk Anda valuenya kecil, Anda harus benar-benar memunculkan kreativitas maksimal dalam konsep pemasaran buzz.

Penggunaan strategi ini akan membangun citra positif, untuk produk yang akan dirilis brand Anda.

Lalu apakah Buzz Marketing seefektif itu? Apakah Buzz Marketing bisa menggantikan teknik pemasaranan konvensional?

Perbedaan Buzz Marketing dan Pemasaran Konvensional

Pemasaran konvensional atau sering disebut gaya tradisional memiliki perbedaan signifikan dari Buzz Marketing. Apakah itu?

Pemasaran konvensional mengarah spesifik pada respon pelanggan baru untuk dianalisis kembali. Sebaliknya. Buzz Marketing akan menggunakan respon positif pelanggan di media sosial, untuk menciptakan suasana gembira dan peningkatan awareness terhadap produk yang sedang dibicarakan.

Singkatnya, ada 3 hal yang membedakan Buzz Marketing dengan pemasaran tradisional:

  1. Strategi ini berfokus pada pelanggan di media sosial yang terpapar pemasaran produk, dibanding berkelit di strategi pemasaran yang kompleks.
  2. Buzz Marketing membangun ikatan kepercayaan dengan audience lewat penghargaan respon personal. Sedang pemasaran konvensional, membangun kepercayaan lewat ulasan dan persepsi yang terbentuk di publik.
  3. Buzz Marketing memberi ruang pada pelanggan untuk menciptakan berbagai macam narasi. Sehingga terkesan natural dan mencakup jangkauan promosi yang terarah. Hal ini lebih efektif ketimbang mengusung kampanye pemasaran dengan konsep lebih berat, yang diedarkan ke berbagai saluran.

Karena kampanye dilakukan oleh seorang buzzer yang juga pelanggan, Buzz Marketing terasa lebih nyaman untuk pelanggan dan calon pelanggan. Mereka juga tidak merasa sedang jadi target promosi sebuah brand.

Itulah sebabnya, pemilihan buzzer atau influencer yang terlibat dalam Buzz Marketing harus sesuai dan representatif terhadap brand Anda.

Lalu, apakah Buzz Marketing harus viral? Apakah Buzz Marketing dan Viral Marketing berbeda?

Perbedaan Antara Buzz Marketing dan Viral Marketing

Anda pasti mengira bahwa keduanya sama? Memang keduanya memiliki kemiripan dalam tujuan, yaitu menciptakan awareness dan peningkatan konversi dari produk dan jasa yang dipromosikan. Namun metode pemasaran dan pesan yang ingin disampaikan dari keduanya punya perbedaan.

Pertama, Viral Marketing selalu berbentuk kampanye online terstruktur dengan skema pemasaran digital. Pemasaran ini akan berkala dan mengikuti waktu. Tapi perusahaan Anda akan lebih boros karena tiap memperbarui konten dan strategi pengoptimalan mesin pencari(SEO), butuh tenaga dan modal yang tak sedikit.

Selanjutnya, walaupun direncanakan juga, Buzz Marketing dirasa praktis karena lebih spontan dan cepat. Apakah Anda mengingat, dulu pernah ada flash dance di jalanan?

Karena menjadi pengalaman baru untuk orang yang melihat, kejadian itu difilmkan dan videonya diunggah ke sosial media. Dan boom, viral di jagat maya.

Bentuk Buzz Marketing yang spontan memberikan kesan langsung. Namun video flash dance yang viral di media sosial, menjadi bentuk Viral Marketing. Ini adalah bukti bagaimana kedua taktik ini saling berhubungan, dalam menjaring pengikut baru dan membuat mereka tertarik dengan brand yang Anda punya.

Viral Marketing bertujuan untuk membuat semua orang membicarakan ‘kampanye’ Anda. Momentum itu bisa tercipta lewat video marketing ataupun postingan interaktif.

Sedangkan Buzz Marketing punya tujuan utama untuk membuat khalayak membicarakan ‘brand’ Anda. Itulah yang membuat keduanya serupa, tapi tak sama.

Buzz Marketing adalah hal jitu agar brand Anda dibicarakan banyak orang dan menuai kenaikan konversi.

Keunggulan dan Kekurangan Buzz Marketing

Jika Anda menjalankan sebuah strategi marketing, maka Anda akan menemukan keunggulan dan kekurangannya.

Apa Sih Keunggulan Buzz Marketing?

Sebagai strategi pemasaran modern, Buzz Marketing punya berbagai keunggulan. Yaitu:

  1. Murah

Bicara soal harga, strategi Buzz Marketing akan menelan biaya yang lebih murah dibanding budget untuk melaksanakan pemasaran konvensional.

  1. Ramah akses

Kelebihan selanjutnya adalah ramah akses. Jika kita berbicara pemasaran konvensional, tentu akan berkutat di budget pelaksanaan yang mahal.

Kebalikannya, Buzz Marketing hadir dengan menawarkan keramahan akses. Karena budgetingnya jauh lebih murah, semua usaha termasuk usaha kecil pun bisa menjalankan strategi ini.

Jadi strategi ini bisa Anda akses tanpa terkecuali.

  1. Cakupan targetnya luas

Selain dua hal diatas, keunggulan strategi ini adalah cakupan target yang luas. Cakupan itu bisa menghimpun audience Anda di seluruh dunia.

Jika kampanye sukses, produk dari brand Anda akan jadi buah bibir khalayak.

  1. Mendorong naiknya penjualan

Menjalankan Buzz Marketing akan menciptakan kekuatan identitas brand. Setelahnya, produk maupun brand Anda akan dikenali.

Semakin orang mengenali produk Anda, penjualan pun akan mudah terdorong naik. Dengan sedikit sentuhan akhir, Anda bisa mengkonversikan itu jadi pemasukan yang nyata.

Lalu, Bagaimana Kekurangan Buzz Marketing?

Sama seperti strategi pemasaran lain, Buzz Marketing juga punya berbagai kekurangan. Mereka adalah:

  1. Kompleksitas prosesnya tinggi

Walaupun terdengar mudah, ternyata strategi pemasaran ini sangat kompleks. Bahkan Anda harus lebih konsisten jika ingin menjalankan strategi ini dibanding strategi pemasaran lainnya.

Karena Anda tidak akan tahu pasti bagaimana momentum tercipta dan apa saja trigger dibaliknya. Jadi Anda harus memperhatikannya dengan ekstra.

  1. Memerlukan berbagai macam tes

Saat menjalankan Buzz Marketing, tingkat kontrol menjadi sangat sulit. Anda akan dihadapkan dengan kesulitan untuk memastikan: bagaimana kesesuaian rencana dengan keadaan asli di lapangan.

Beberapa pemasar dan brand juga sering dibingungkan oleh hal ini. Maka Buzz Marketing wajib punya percobaan ekstra, supaya strategi yang dijalankan sesuai target dan rencana.

Dibalik keunggulan dan kekurangannya, apa saja sih ragam Buzz Marketing? apakah hanya ada satu model saja?

Mengenal Ragam Buzz Marketing

Seperti yang sudah dibicarakan, Buzz Marketing bertujuan pada hadirnya segerombolan orang yang akan membicarakan brand Anda. Tapi apakah Anda tahu, bahwa Buzz Marketing punya banyak ragam? Yuk kita bahas.

  • Tabu(taboo) :

Setiap daerah punya nilai dan norma yang dijaga. Melewati garis itu akan dianggap tabu dan memancing kontroversi. Tapi memang itu yang mendasari salah satu ragam Buzz Marketing.  Supaya cepat dibicarakan, sebuah iklan harus kontroversial.

Hal ini jadi cukup beresiko, jika Anda tidak paham cara mengemasnya. Kenapa? karena pasti berbenturan dengan nilai dan norma yang dijaga masyarakat. Contohnya telah terjadi di sebuah iklan milik pompa air Shimizu.

Dalam iklan, ada kalimat “kalau gak mancur, terus kapan enaknya.” dari seorang perempuan yang dilanjut dengan adegan mandi dengan shower Shimizu. Memang iklan itu menjadi ikonik dan bahan pembicaraan dimana-mana. Tapi karena terlalu ‘vulgar’, pihak Komisi Penyiaran Indonesia mentakedown iklan itu dari semua media televisi saat itu.

  • Rahasia(secret):

Konsep Buzz Marketing selanjutnya adalah konsep rahasia. Konsep ini akan menggunakan kerahasiaan sebagai trigger untuk jadi bahan pembicaraan. Bagaimana caranya?

Biasanya, marketing akan menaruh sedikit informasi eksklusif dalam tiap iklan reguler. Dari situlah audience akan berteori dan mencoba menjelaskan bagian lain dari informasi eksklusif itu.  Sehingga akan terjadi pembicaraan baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Penggunaan gaya ini biasanya didominasi brandbrand produk teknologi.

  • Mengejutkan(otrageous):

Mengejutkan merupakan salah satu respon yang terjadi, ketika fakta berbanding terbalik dengan ekspektasi. Konsep itu kemudian diambil sebagai salah satu cara Buzz Marketing.

Dengan teknik ini, audience akan dipaksa untuk melihat sesuatu yang tidak sama dengan bayangan mereka. Sontak mereka akan kaget dan membicarakan kekagetannya pada orang lain.

Hal ini sempat terjadi di 2016, saat Starbuck beri dukungan ke pernikahan LGBT. Setelah konten mereka naik, semua orang membahas Starbuck. Tapi di Indonesia, banyak sekali respon negatif dan hal tersebut berdampak ancaman di gerai-gerai mereka.

  • Lucu sekali(hilarious):

Selanjutnya ada lucu sebagai salah satu Buzz Marketing. Pasti Anda berkata apa menariknya cara ini? Padahal cara ini sedang getol dilakuhkan oleh banyak buzzer. Mulai dari artis, komika hingga para youtuber.

Kenapa fenomena ini bisa terjadi? Karena konten lucu punya potensi lebih untuk mendapatkan kesan dan interaksi.

Contohnya ada banyak sekali iklan dari Thailand yang viral ke seluruh dunia. Karena setiap kampanye yang mereka iklankan, selalu lucu dan susah ditebak. Hal ini juga yang sedang dikembangkan Denny Sumargo di media sosialnya.

  • Tidak biasa(unsual):

Lalu ada ‘tidak biasa’ sebagai salah satu cara Buzz Marketing. Apa itu?

Teknik ini sering sekali dilakukan dengan menampilkan sesuatu yang ‘tidak biasa’ dalam iklannya. Tidak biasa ini seperti yang dilakukan 2 raksasa smartphone Apple dan Xiaomi, dalam setiap terobosan-terobosan produk barunya.

Karena memanfaatkan gaya Buzz Marketing ini, keduanya selalu jadi bahan pembicaraan ketika rilis produk baru.

  • Luar biasa(remarkable):

Yang terakhir ada ‘luar biasa’ sebagai  Buzz Marketing. Apakah Anda pernah melihat iklan yang mengesankan dan tak terlupakan dalam durasi waktu yang lama? Jika pernah, berarti iklan tersebut menerapkan ragam Buzz Marketing jenis ini.

Iklan ini akan memberikan Anda ‘nilai’ lebih dari kebanyakan iklan setipenya. Karena itulah, Anda dengan senang hati membagikan pengalaman Anda, baik melalui media sosial maupun cerita di dunia nyata.

Contoh paling umum adalah 2 iklan milik 2 brand ini:

  1. Iklan kolaboratif antara Alfamart x Gopay berjudul Ibuku Pahlawanku tahun 2019. Isi iklannya adalah cerita heroiknya sang ayah, yang merangkap jadi ibu untuk anak semata wayangnya.
  2. Iklan Tokopedia di bulan ramadhan tahun 2018. Iklan itu menceritakan keinginan anak kecil untuk makan udang besar. Part emosionalnya disajikan menjelang ending iklan, lewat scene Ibu memakan sisa kulit udang bekas anaknya sambil berkata ‘ini bagian paling enak”.

Keduanya berhasil mengambil hati audience lewat iklan dan mendapatkan respon positif dari mereka.

Terus  Gimana Cara Melakukan Buzz Marketing Yang Baik?

Buzz marketing1

Untuk dapat menghasilkan Buzz Marketing yang baik, diperlukan perencanaan yang terukur. Berikut adalah 6 rencana untuk program Buzz Marketing Anda!

  1. Tetapkan waktu dari kampanye pemasaran Anda dengan benar.

Saat hendak memulai Buzz Marketing, pastikan bahwa Anda memiliki produk yang akan dipromosikan dengan jumlah yang cukup. Keselarasan antara waktu dan kesiapan produk jadi faktor kunci program pemasaran ini.

  1. Susun narasi terbaik.

Narasi dalam Buzz Marketing adalah roh, maka Anda harus bisa menggambarkan citra perusahaan dengan baik pada narasi tersebut. Tapi jangan pernah lupa untuk mengakomodir kemauan audience Anda yang ingin berbagi cerita. Cerita dari mereka itu, akan memperkuat Buzz Marketing yang sedang kita lakukan.

  1. Buat cuplikan video.

Memberikan cuplikan video memudahkan para calon pelanggan Anda untuk mengenali produk. Jadi saat waktu Buzz tiba, Anda tidak perlu repot-repot menjelaskan detail produk dari awal.

  1. Gunakan seluruh saluran pemasaran yang ada.

Saat menjalankan Buzz Marketing, semua media sosial Anda harus terlibat. Tak hanya Twitter dan Facebook yang sudah biasa menjadi core platform, tapi media seperti Instagram juga harus digunakan. Ini untuk memaksimalkan potensi dari Buzz Marketing itu sendiri.

  1. Gunakan jasa influencer.

Influencer memiliki kekuatan untuk menggerakan semua pengikutnya membeli produk yang sedang Anda promosikan. Maka dari itu, pilih dan kerja samalah dengan sebagian dari mereka yang dirasa bisa merepresentasikan brand dan produk Anda.

  1. Persiapkan Komponen Analisis dan Evaluasi Hasil Marketing

Sebelum memulai, pastikan Anda memahami cara melakukan evaluasi tentang pemasaran yang akan Anda jalani. Tentukan komponen penilaian, entah itu SEO, KPI, jumlah leads, target enggagement, ataupun cara lain yang cocok untuk Buzz Marketing Anda.

Contoh Brand Yang Mengaplikasikan Buzz Marketing

HMNS – #MALIQHMNS Campaign

Konsep: Kampanye ini menyambut rilisnya produk kolaborasi HMNS dengan band legend, Maliq And The Essentials.

Pelaksanaan: HMNS menghire beberapa influencer atau lebih dikenal selebtwit untuk membagi-bagikan parfum gratis di media sosial X(twitter). Syaratnya adalah mereka menjawab quis dari selebgram dan selebtwit yang bersangkutan, dengan menyertakan hastag kampanye sesuai.

Hasil: Kampanye ini berhasil menghasilkan animo bahagia yang melahirkan brand awareness yang tinggi pada brand. Parfum kolaborasi ini juga sold out dalam 9 menit. Hal ini jadi memperkuat posisi HMNS sebagai pelaku utama dalam dunia parfum di Indonesia.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Buzz Marketing merupakan strategi pemasaran modern jitu, jika Anda ingin produk dan brand Anda dikenali dalam waktu singkat.

Dengan mengaplikasikan satu dari beberapa ragam Buzz, Anda dapat membuat pemasaran yang efektif dengan budget yang ramah.

Selain itu, Buzz Marketing juga menciptaakan citra baik karena mampu membuat pelanggan dekat dengan brand yang Anda miliki.

Buzz Marketing memanglah strategi pemasaran top, yang sistemnya tidak merepotkan pebisnis kecil. Bisnis Anda juga tersistem dengan baik, kan?

Jika belum, inilah saat yang paling tepat untuk Anda berkenalan dengan kami. Karena kami, Top Coach Indonesia, adalah satu-satunya yang memahami sistemasi bisnis dengan baik!

Tidak percaya? silahkan buktikan di (link)

 

Sumber

https://sproutsocial.com/insights/viral-marketing/